KUDUS – Kiai Ahmad Bahruddin, S.Pd.I., M.Pd. Pengasuh Pondok Pesantren Tasywiqul Furqon Kajeksan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus menyampaikan, bahwa ibadah salat adalah hadiah istimewa yang diterima Kanjeng Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Mikraj.
Beliau mengutarakan hal itu dalam peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad di Pondok Pesantren Tasywiqul Furqon Kajeksan yang diasuhnya pada Jum’at, 7 Syakban 1445 H/ 16 Februari 2024 M di Aula (Auditorium) Pondok.
Peringatan Isra Mikraj di pondok asuhan Kiai Ahmad Bahruddin tersebut, mengusung tema yang cukup menarik, yakni “Urgensi Kualitas Salat dalam Membentuk Generasi Hebat”.
“Tema ini sangat tepat. Sebab, jika kita merujuk pada dawuh Imam Bushiri dalam kitab Burdah, dijelaskan, bahwa kisah Mikraj Baginda Nabi adalah peristiwa besar, karena di sini Allah menunjukkan derajat Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi-nabi lain, dengan cara melewati beberapa langit yang dihuni oleh para nabi-Nya,” terang Kiai Ahmad Bahruddin.
Kanjeng Nabi dalam peristiwa Isra Mikraj juga sampai di Sidratul Muntaha, sebuah tempat yang tidak pernah ada mata yang melihat. “Ini juga menunjukkan, bahwa Nabi Muhammad adalah hambaNya yang khusus; semua keistimewaan yang diberikan tidak terbagikan,” lanjutnya menambahkan.
Disampaikannya, salat, perintah Allah yang didapat melalui sebuah peristiwa yang sangat Istimewa tersebut, bisa diambil pelajaran, bahwa untuk mendapatkan sebuah kemuliaan, kebanggaan dan keistimewaan maka jangan sampai melalaikan salat. Maka sangat perlu untuk senantiasa memperbaiki kualitas salat, supaya kita ‘menjadi hebat’,” tuturnya.