Oleh: Muhammad Ashfa Hana
Ramadhan adalah bulan suci, bulan yang penuh doa, ampunan, dan kasih sayang Allah kepada umat-Nya . Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam, dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh seluruh umat Islam.
Mengenai kewajiban umat Islam berpuasa Ramadhan, hal ini penting untuk diketahui, agar memperoleh keberkahan dan kebahagiaan.
Dalam konteks puasa, sebagai seorang hamba, kita berpuasa dengan ikhlas (ikhlas) dan pasrah seutuhnya tanpa harus bertanya kenapa. Sebab ibadah yang dilakukan merupakan wujud penyerahan diri kita secara utuh dan mutlak serta wujud rasa cinta kita kepada Tuhan.
Sebagai ibadah yang mahdhoh dan pribadi , puasa merupakan ‘urusan’ antara hamba dengan Allah (Tuhan Sang Pencipta). Dan makanan rohani, makanan jiwa, penyucian rohani, yang akan menghilangkan rasa iri hati dan segala penyakit hati. Terakhir, tujuan puasa adalah untuk menguatkan keimanan dan memurnikan kepekaan dalam diri seorang hamba.
Perintah berpuasa sendiri tertulis dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Wajib atas kamu berpuasa sebagaimana wajibnya atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang yang bertakwa”.
Sedangkan kewajiban berpuasa, merupakan salah satu rukun Islam yang disebutkan dalam hadits berikut:
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)[1]
Diriwayatkan oleh Imam al Bukhari (8 dan 4514) dan Muslim (16)
Pilar dalam sebuah bangunan sangatlah penting. Oleh karena itu, jika digambarkan sebagai sebuah bangunan, maka tidak akan kokoh dan kuat jika salah satu rukun Islam dilanggar. Akibatnya, landasan keimanan umat Islam menjadi lemah.
Selain itu, Allah mewajibkan puasa dalam rangka ketakwaan kita. Dalam hal ini ketakwaan berarti mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Mereka yang beragama Islam tentu akan berusaha menghindari hal-hal yang diharamkan oleh Allah, tak terkecuali dalam urusan puasa. Setiap orang harus selalu berusaha meninggalkan sesuatu yang dapat merusak pahala puasa.
Dan yang tidak kalah penting untuk dipahami,
selama berpuasa (Ramadhan), aspek (ciri-ciri) shaytaniyyah dalam diri seseorang dihilangkan, dan kesabaran seseorang dikuatkan. Tuhan memberkati . (*)
Muhammad Ashfa Hana,
Penulis merupakan alumnus Pondok Tasywiqul Furqon Kajeksan, Kota, Kudus.