Selasa, 17 Mei 2022, pukul 16.30 WIB, sebuah acara halal bi halal di gelar di PP. Tasywiqul Furqon. Acara ini diselenggarakan demi mempererat tali silaturrahim antara santri dan dewan guru. Acara ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar Yayasan Tasywiqul Furqon serta beberapa tamu undangan lainnya, dan dimeriahkan oleh grup rebana “Bahrul Qolby”. Acara ini berjalan dengan lancar dan sangat meriah.
Acara ini dipimpim oleh M. Naufal Febriansyah dan Nailul Fachri Assiddiq, dua orang santri PP. Tasywiqul Furqon sebagai pembawa acaranya. Acara dimulai dengan iftitahul majlis (pembukaan) yang dipimpin oleh Ust. Ahmad Shofi Lutfi, Lc. Selepas itu, acara dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh Ust. Khoirun Najib. Lalu, acara dilanjut dengan tahlil dan doanya yang dipimpin oleh Ust. M. Sirril Wafa dan Kyai Abdur Rosyid. Tak usai sampai disitu, acara ini dilanjut dengan pembacaan maulid Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam yang tentunya dimeriahkan oleh grup rebana “Bahrul Qolby”. Seusai itu, dilanjut dengan mauidhotul hasanah yang disampaikan oleh Kyai Ahmad Bahruddin, S.Pd.I., M.Pd.
Semakin malam acara semakin meriah. Acara dilanjut dengan pentas seni dari beberapa santri PP. Tasywiqul Furqon. Pentas yang ditampilkan adalah pentas drama musical comedi, dengan judul “SUJINO”. Drama ini berasal dari original story “BARSHISHO” yang menceritakan tentang seorang wali yang pada akhir hayatnya berhasil disesatkan oleh setan. Namun, dalam drama kali ini dibumbui dengan musik-musik DJ dan beberapa trend tik-tok untuk mencairkan suasana.
“Pesan moral dari cerita ini kalau menurut saya, ya seperti apa yang disampaikan oleh guru saya, Ust. Ahmad Shofi Lutfi, Lc. Beliau pernah bilang kalau al’amal itu bi khowatimiha. Jadi setiap amal itu poros atau intinya ada pada akhirnya. Ibu saya pernah bilang kalau mempertahankan sesuatu itu tak semudah menjaganya. Jane Dolores Umbridge juga pernah bilang pertahankan apa yang perlu dipertahankan dan sempurnakan apa yang bisa disempurnakan. Kalau kata Master Oogway kemarin adalah sejarah, kenangan. Hari esok adalah misteri. Dan, hari ini, hari ini adalah anugerah. Jadi, nikmati hari ini, jangan lupa bahagia, selalu lakukan perbaikan, dan pertahankan apa yang perlu dipertahankan. Karena, kita tak tau apa yang akan terjadi hari esok dan kita hanyalah manusia biasa,” ujar seorang santri PP. Tasywiqul Furqon, salah satu pemeran dalam drama, seusai drama.
Tak usai sampai disitu, acara pun masih berlanjut. Acara dilanjut dengan istirahat yang diisi oleh hiburan musik Gambus Bahrul Qolby, mushofahah (berjabat tangan), dan foto bersama seluruh santri dan dewan guru PP. Tasywiqul Furqon.
Penulis : Irfan Sidqi Abdillah