Kudus – Ada yang unik jika kita berkunjung ke Pondok Tasywiqul Furqon Kudus. Pondok yang berlokasi di RT 2 RW II Desa Kajeksan, Kecamatan Kota, Kudus ini jauh dari kesan klasik seperti halnya pondok salaf lain. Meskipun masih dalam proses pengembangan gedung, namun isi dan konsep yang ditawarkan oleh pengasuhnya, sangat mengesankan.
Pengasuh pondok yang notabene alumni pondok tetapi sekaligus mengenyam pendidikan formal, bahkan sampai pada jenjang magister, melahirkan pondok yang mempelajari ilmu-ilmu salaf serta sains namun dengan sistem kontrol terhadap santri berbasis daring (online) di era yang serbadigital ini.
Sistem Monitoring Santri (Simontri), yang kini dikembangkan menjadi Sipontren, merupakan aplikasi buatan tim Teknologi Informasi (IT) Pondok Pesantren Tasywiqul Furqon, yang digunakan untuk mengontrol kegiatan santri di pondok tersebut.
Dalam Sipontren, terdapat fitur-fitur untuk melihat perkembangan santri agar pengasuh dan orang tua (wali santri), dapat mengontrol serta mengetahui perkembangan santri. Berbagai kanal yang ada meliputi hafalan santri, kesehatan, belajar santri, hingga keuangan santri.
Kanal hafalan, misalnya, digunakan untuk mengontrol hafalan Alfiyyah. Kesehatan santri digunakan untuk mengontrol kesehatan para santri. Belajar santri berisi hasil belajar santri di pondok. Sedang kanal keuangan untuk mengontrol uang saku santri. Keempatnya diinput oleh pembimbing masing-masing santri, lalu orang tua dan pengasuh dapat mengakses untuk mendapatkan informasi tentang santri tersebut.
“Dengan adanya Sipontren, terjadi kolaborasi kontrol antara orang tua dengan pengasuh yang diwujudkan dalam bentuk digital, sehingga orang tua dapat mengakses di manapun tanpa perlu datang dan menemui santri maupun pengasuh di pondok,” terang Kiai Ahmad Bahruddin MPd, pengasuh pondok.
Kiai Ahmad Bahruddin yang merupakan staf pengajar di MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus ini mengatakan, bahwa melalui aplikasi Sipontren, pengasuh pondok dan wali santri berkolaborasi mengontrol aktivitas dan mengetahui perkembangan santri.
“Kolaborasi ini penting. Ini sejalan dengan misi pondok menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam kerangka penguasaan ilmu-ilmu keislaman dan sains, sehingga harapannya para santri akan menjadi ulama dan cendekiawan muslim yang mumpuni di masa depan,” lanjut Kiai Ahmad Bahruddin menambahkan.
Dari Simontri menjadi Sipontren, Aplikasi untuk Pengasuh Pondok dan Orang Tua Mengontrol Santri. (2023, Januari 9) diakses Januari 11, 2023 dari https://suaranahdliyin.com/